ANALISIS KODE ETIK PADA BENCANA CHERNOBYL
ANALISIS KODE ETIK PADA BENCANA CHERNOBYL
Disusun Oleh:
Fika Amelsi/ 32416821
Gabila Vianjelika J./ 32416935
Hafiz Auliya/ 33416144
Igi Syaian/ 33416378
Irsyad Fahriansyah/ 33416596
Lafadh Fadillah/ 33416984
4ID06
ETIKA PROFESI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
DESKRIPSI KASUS
"Bencana Chernobyl", atau kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl, adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23:40 pagi, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa. Bencana nuklir ini dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah, dan merupakan satu dari dua kecelakaan yang digolongkan dalam level 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional (kecelakaan yang lainnya adalah Bencana nuklir Fukushima Daiichi).[1] Jumlah pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang, dan menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan mempengaruhi ekonomi Uni Soviet. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini.
Bencana dimulai ketika sedang dilakukan pengujian sistem tanggal 26 April 1986 di reaktor nomor 4 pembangkit Chernobyl yang letaknya dekat Pripyat dan dekat dengan perbatasan administratif dengan Belarus dan Sungai Dnieper. Kemudian terjadi lonjakan energi secara tiba-tiba dan tak diduga, dan ketika sedang mencoba mematikan darurat, terjadi lonjakan daya sangat tinggi yang menyebabkan tangki reaktor pecah diikuti serangkaian ledakan uap. Kejadian ini melepaskan moderator neutron grafit di reaktor ke udara, sehingga menyala. Kebakaran yang dihasilkan berlangsung seminggu penuh dan melepaskan debu partikel radioaktif ke atmosfer secara meluas, termasuk Pripyat. Debu kemudian tersebar ke kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa. Menurut data resmi pasca-Soviet. sekitar 60% debu jatuh di Belarus.
36 jam setelah insiden ini, otoritas Soviet memberlakukan zona eksklusi 10-kilometer yang menyebabkan evakuasi cepat 49.000 orang beserta hewan mereka, terutama dari pusat populasi terbesar dekat reaktor, kota Pripyat. Meskipun tidak dikomunikasikan saat itu, evakuasi langsung setelah insiden tidak disarankan karena jalanan keluar kota dipenuhi dengan debu yang berisi partikel nuklir didalamnya, kotanya sendiri cukup aman karena diuntungkan oleh arah angin, sehingga penduduk disarankan untuk berdiam di rumah sebelum dievakuasi sebelum arah angin berubah.
Karena debu terus menerus dihasilkan, zona evakuasi diperbesar dari 10 menjadi 30 km sekitar seminggu setelah insiden, mengakibatkan 68.000 penduduk lagi harus dievakuasi, termasuk dari kota Chernobyl sendiri. Survei dan deteksi dari zona terisolasi menyebutkan bahwa total ada sekitar 135.000 orang pengungsi "jangka panjang". Jumlah ini naik hampir 3 kali lipat menjadi 350.000 orang pada dekade setelahnya, 1986-2000. Tak hanya Uni Soviet, Rusia, Ukraina, Skandinavia, Jerman dan Belarusia terbebani dengan dekontaminasi terus menerus
Dikarenakan begitu dahsyatnya akibat dari kecelakaan chernobyl, maka banyak yang membuat kecelakaan tersebut menjadi sebuah film mini series. Film ini merupakan salah satu film seri yang dibuat dan ditulis oleh Craig Mazin. Film ini menceritakan tentang peristiwa yang terjadi di Republik Siosialis Soviet Ukraina tahun 1986 yaitu terjadinya bencana nuklir Chernobyl buatan manusia terburuk sepanjang sejarah. Dalam film ini diceritakan perjuangan orang-orang yang berkorban menyelamatkan Eropa dari sebuah bencana. Rentetan peristiwa dan penyebabnya terungkap, dan menceritakan kisah para pahlawan yang berjuang.
ANALISIS
Kecelakaan terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobly dimana salah satu nuklir reaktor dekat kota kjey rusak, Unit ke-4 Pembangkin listrik tenaga nuklir chernobyl meledak. 1 orang mati seacara langsung dan 3 bulan kemudian terdapat korban 30 orang yang meninggal dunia karena ledakan dan radiasi nuklir tersebut, 28 dari 134 partisipan dari pekerja darurat mendapatkan radiasi yang mematikan. Bahkan bahan bakar dari nuklir (uranium) lepas ke atmosfer sebanyak 7 ton.
Pada tanggal 27 april penduduk Pripyat dievakuasi karena tingkat radiasi di kota telah mencapai luar perbatasan soviet ke skandinavia namun soviet hanya mengakui fakta yang benar tentang kecelakaan itu pada malam 29 april.
Kejadian utama yang menyebabkan terjadinya ledakan raktor inti PLTN Chernobyl ini adalah ketika dilakukannya uji coba listrik, dimana pekerja yang melakukan uji coba tersebut tidak teliti, kurang paham, dan tidak berpengalaman dikarenakan uji coba ini mendadak diberitahu oleh petinggi PLTN Chernobyl. Dan salah satu petinggi yang bertanggung jawab saat dilakukannya uji coba memiliki watak yang keras kepala, dan hanya memikirkan bahwa uji coba selesai dan dapat bekerja kembali seperti biasa dikarenakan pada saat itu listrik sangat dibutuhkan oleh beberapa perusahaan yang sedang melakukan produksi besar-besaran di akhir bulan, sehingga mereka menuntut untuk mendelay 10 jam untuk uji coba, tapi petinggi tersebut menghiraukan dan melakukan uji coba terkesan memaksa. Adapun kesalahan dari kecacatan desain inti reaktor RMBK yang digadang-gadang merupakan jenis terbaik dan ter aman, dimana saat uji coba gagal dan ditekan tombol AZ-5 yang berarti mematikan seluruh listrik, terdapat ujung tuas yang terbuat dari grafit yang justru membuat daya listrik semakin besar, dan akhirnya daya listrik tersebut terlalu besar yang hanya kuat 3600 megawatt, dikarenakan kesalahan tersebut sampai 22000 megawatt, dan akhirnya terjadilah ledakan dahsyat. Ujung tuas yang berbahan grafit tersebut seharusnya bukan terbuat dari grafit, namun sengaja dilakukan agar dapat mengurangi biaya.
SOLUSI
Para petinggi dan pejabat yang bertanggung jawab atas kecelakaan radiasi nuklir chernobyl mengatakan bahwa terjadinya ledakan tersebut tidaklah berbahaya, karena mereka mempercayai bahwa desain inti yang menahan uranium sebagai sumber nuklir tersebut menggunakan desain pelapis yang bisa dikatakan paling kuat, yaitu jenis RMBK. Dan mereka juga meyakini setelah menggunakan dosimeter (alat pengukur radiasi) hanya berada di angka 3,6 rontgen yang artinya masih kecil. Kesalahan dirasakan oleh seorang ahli atom di universitas chartov, yaitu komerad Legasov dan seorang ahli nuklir di universitas minks belarusia, komerad Chomyuk. Mereka menduga bahwa angka 3,6 rontgen itu salah dikarenakan sehari setelah ledakan tersebut, banyak warga sekitar menjadi korban yang berjatuhan, dan ada seorang pemadam kebakaran yang lengannya langsung terbakar dan meninggal dikarenakan memegang sebuah batu saat mencoba meredakan api disekitar lokasi kejadian, dan diduga bahwa batu tersebut merupakan batu grafit yang berada di dalam inti reaktor, yang artinya bahwa inti dari reaktor tersebut sudah meledak. Setelah menggunakan dosimeter yang ukurannya lebih besar, ternyata mencapai 2000 rontgen yang berarti bisa berakibat 4x lebih berbahaya dari bom hiroshima di jepang. Akhirnya komerad Legasov dan Chomyuk mencoba menghentikan radiasi tersebut menggunakan campuran pasir dan boron sebanyak 5 ton yang diangkut menggunakan helikopter, Karena apabila menggunakan air untuk meredamkan api dari inti tersebut, maka air tersebut akan langsung menguap karena suhunya terlalu panas. Ketika api mulai padam, terdapat masalah lain, yaitu ketika pasir dan boron menyatu dengan api yang suhunya sangat panas, dapat menciptakan lava panas dan dapat melelehkan jenis beton dan akan turun kebawah tanah yang terdapat tangki air, dan apabila tangki air tersebut terkena lava, maka akan terjadi ledakan yang sangat besar. Maka komerad legasov dan chomyuk menguras air dalam tangki dengan volunteer 3 orang yang memasang alat pipa besar didalam tangki air tersebut beserta dengan para penggali . walaupun sudah berhasil, namun radiasi tersebut masih terus keluar, sehingga pada saat itu komerad Legasov dan Chomyuk menggunakan robot untuk membersihkan atap puing-puing dari batu grafit dan seluruh komponen yang mengandung radiologi tinggi. Namun tetap tidak bisa karena cctv pada robot tersebut selalu mati akibat radiasi tersebut. Akhirnya pihak pemerintah uni soviet mewajibkan militer untuk seluruh masyarakat, dimana untuk membersihkan batu puing-puing tersebut menggunakan tenaga manusia, dimana dibagi beberapa shift dan hanya dapat membersihkan selama 90 detik saja karena radiasi yang sangat berbahaya. Selain membersihkan puing-puing tersebut, militer juga membunuh hewan-hewan yang sudah terinfeksi radiasi, membersihkan lapisan teratas dari tanah, tanaman, pohon, membersihkan hutan, dan rumah-rumah dari radiasi menggunakan cairan khusus. Sampai pada akhirnya dilakukanlah sidang terbuka untuk mengetahui siapa yang perlu disalahkan atas kejadian ini, yaitu 3 petinggi PLTN chernobyl. Karena mereka melakukan uji listrik yang dipaksakan, dengan pekerja yang kurang pengalaman, dan pekerja tersebut bahkan tidak diberitahu dahulu bahwa akan ada uji coba, dan salah satu kepala yang saat itu memimpin uji coba, yaitu komerad Dyatlov memiliki watak yang keras kepala. Dan juga ada kecacatan dari desain RMBK, karena ketika menekan tombol AZ-5 saat uji listrik gagal yang digunakan untuk mematikan secara paksa seluruh listrik, namun ujung tuas yang digunakan terbuat dari bahan grafit yang dapat membuat energi bukan mati, justru makin naik sehingga daya tahan tak tertahan dan terjadilah ledakan yang dahsyat.
REFERENSI
FILM. UA Group. Chernobyl. “Inseparable” Movie. https://youtu.be/Xe8ptlQ1_FQ
FILM HBO mini series “Chernobyl” 2019. 5 episode.
Komentar
Posting Komentar